Filosofi Pendidikan Indonesia: Topik 3 Aksi Nyata

Penguatkan Pemahaman tentang Identitas Manusia Indonesia

Tanda dan Simbol yang Ada di Ekosistem Sekolah dan Proses Pembelajaran tentang Penghargaan dan Penghayatan terhadap Kebhinekatunggalikaan

Dalam ekosistem sekolah dan proses pembelajaran, terdapat berbagai tanda dan simbol yang mencerminkan penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan. Berikut adalah tanda dan simbol yang ada dan digunakan pada ekosistem SMP Negeri 15 Palu sebagai sekolah penempatan saya dalam pelaksanaan PPL PPG Prajabatan dan kaitannya dengan proses pembelajaran:

1. Bendera Merah Putih

@permata__w (SMP Negeri 15 Palu)

Bendera Merah Putih merupakan simbol negara Indonesia yang mencerminkan kebhinekaan. Di SMP Negeri 15 Palu, Bendera Merah Putih selalu berkibar bukan hanya pada saat upacara di hari Senin tetapi juga di hari-hari lainnya. Bendera Merah Putih ini dikibarkan sebagai wujud penghargaan terhadap keberagaman budaya, etnis, dan agama di Indonesia. Tidak hanya berkibar di tiang bendera sekolah, di setiap kelas juga terdapat Bendera Merah Putih ini.

2. Lambang Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila

@permata__w (Kelas VIII Mawar SMP Negeri 15 Palu)

Lambang "Bhinneka Tunggal Ika" yang terdapat di lambang negara Indonesia menjadi simbol keberagaman yang bersatu. Pesan dari lambang ini adalah meskipun berbeda-beda, kita tetap satu. Bhineka Tungga Ika juga menjadi Motto bangsa Indonesia yang diambil dari Kitab Sutasoma, yang berarti "Berbeda-beda tapi tetap satu." Motto ini sering digunakan untuk merujuk pada keberagaman di Indonesia. Sementara, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mencakup nilai-nilai persatuan, keadilan, ketuhanan, kemanusiaan, dan kerakyatan. Simbol ini menegaskan komitmen terhadap keberagaman dan persatuan. Di SMP Negeri 15 Palu, hampir setiap ruangan khususnya ruangan kelas, lambang ini diletakkan pada tiap dinding di atas papan tulis. Sehingga setiap harinya, peserta didik dapat melihat dan turut menerapkannya.

3. Kegiatan Multikultural

Kegiatan ekstrakurikuler atau acara khusus yang melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya. Ini dapat mencakup festival budaya, kegiatan seni, atau seminar tentang keberagaman. Di SMP Negeri 15 Palu terdapat ekstrakurikuler musik dan tarian tradisional yang diberi nama Sanggar Seni Teku-Teku.

4. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

Pemakaian Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di sekolah menekankan pada kesamaan dalam berkomunikasi. Meskipun di SMP Negeri 15 Palu terdapat peserta didik yang berasal dari berbagai suku yang memiliki bahasa daerah, tetapi bahasa Indonesia menjadi pemersatu mereka dalam melakukan komunikasi. Guru Ini berlaku bukan hanya untuk peserta didik, tetapi juga civitas SMP Negeri 15 Palu.

Semua tanda dan simbol ini dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, menghargai perbedaan, dan mempromosikan sikap saling menghormati di antara seluruh anggota komunitas sekolah.

Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila yang Ada di Sekolah dalam Menguatkan Identitas Manusia Indonesia.

Penghayatan nilai-nilai Pancasila di sekolah memiliki peran penting dalam memperkuat identitas manusia Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung lima nilai dasar yang mencakup aspek-aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Adapun penghayatan nilai-nilai Pancasila di SMP Negeri 15 Palu yang dapat menguatkan identitas manusia Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam menghayati sila pertama ini, sekolah dapat mendorong penghayatan terhadap nilai keagamaan, yang pada gilirannya memperkokoh identitas keagamaan masing-masing individu. SMP Negeri 15 Palu memberikan kebebasan beragama dan mendukung kegiatan keagamaan yang sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Yaitu dengan memfasilitasi peserta didik yang beragama Islam untuk beribadah di masjid dan yang beragama Kristen untuk beribadah di aula sekolah. Tidak hanya itu, aktivitas-aktivitas di SMP Negeri 15 Palu seperti berikut ini, juga senantiasa dilakukan:

    1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar di kelas sesuai keyakinan masing-masing.

    2. Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama.

    3. Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah.

    4. Tidak memilih-milih teman karena agama yang berbeda.

    5. Saling menolong sesama teman dan pendidik dalam kebaikan meskipun berbeda agama.

    6. Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman.

    7. Merawat tanaman di sekolah sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah Tuhan.

b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam menghayati sila kedua ini, sekolah dapat mendorong sikap keadilan, empati, dan toleransi di antara peserta didik. Pengajaran tentang hak asasi manusia dan keadilan sosial dapat membentuk pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai kemanusiaan. Berikut ini implementasi nilai dari sila kedua Pancasila di SMP Negeri 15 Palu:

    1. Saling rukun dengan sesama teman dan warga sekolah.

    2. Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.

    3. Menghormati bapak pendidik yang mengajar di sekolah.

    4. Menghormati karyawan dan semua warga sekolah.

    5. Mendengarkan nasihat pendidik.

6. Mentaati tata tertib di sekolah saling menolong saat ada warga sekolah yang mengalami kesusahan.

    7. Peduli terhadap teman yang sedang sakit.

c. Persatuan Indonesia

Dalam menghayati sila ketiga ini, sekolah dapat mengenalkan rasa persatuan dan kesatuan di antara peserta didik dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya. Kegiatan yang menggabungkan perbedaan dan merayakan keberagaman dapat menguatkan identitas nasional. Berikut ini adalah implementasi nilai dari sila ketiga Pancasila di SMP Negeri 15 Palu:

    1. Mengikuti upacara bendera dengan khidmat.

    2. Bangga dan berani tampil sebagai pelaksana upacara bendera.

    3. Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.

    4. Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah.

    5. Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman-teman di sekolah.

    6. Tidak menimbulkan perselisihan antar warga sekolah.

    7. Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerjakan tugas dengan baik.

d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Dalam menghayati sila keempat ini, sekolah dapat mendorong partisipasi aktif dan pemahaman tentang nilai-nilai demokrasi di kalangan peserta didik. Melibatkan peserta didik dalam keputusan sekolah dan kegiatan partisipatif lainnya dapat membentuk sikap demokratis. Berikut ini adalah ini adalah implementasi nilai dari sila keempat Pancasila di SMP Negeri 15 Palu:

    1. Mau mendengarkan pendapat pendidik, teman kelas, atau kelompok belajar.

    2. Menerima kritikan dari teman-teman kelompok.

    3. Tidak menyela teman yang sedang berbicara tentang pendapatnya.

    4. Menghargai hasil musyawarah kelas atau kelompok.

    5. Menyelesaikan masalah di kelas atau sekolah melalui musyawarah.

    6. Ikut serta dalam pemilihan ketua kelas dan perangkat kelas.

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam menghayati sila kelima ini, sekolah dapat menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial di sekolah. Ini mencakup pendekatan yang adil dalam memberikan peluang pendidikan dan fasilitas bagi semua peserta didik, tanpa memandang latar belakang mereka. Berikut adalah implementasi nilai dari sila kelima di SMP Negeri 15 Palu.

    1. Tidak membeda-bedakan teman.

    2. Bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif.

    3. Melakukan kewajiban di sekolah dengan tanggung jawab.

    4. Menghargai hasil karya teman.

Penghayatan nilai-nilai Pancasila di sekolah tidak hanya berfokus pada pemahaman konsep, tetapi juga pada implementasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan budaya sekolah yang mengenalkan Pancasila, peserta didik dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan mengaplikasikannya dalam interaksi sehari-hari. Hal ini membantu membangun kepribadian dan identitas yang kokoh, yang pada gilirannya menguatkan identitas manusia Indonesia sebagai bagian dari masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membuat Snow Globe Dengan Menggunakan Toples Bekas

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV): Metode Substitusi

Filosofi Pendidikan Indonesia : Topik 4 Aksi Nyata (Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia)